DAERAH  

Mau Dibawa Kemana Bangka Belitung Saat Ini?

Opini oleh Hafiz Hanif

DISRUPSI telah merubah tatanan peradaban dunia dalam sekejap, terjadi perpindahan secara besar – besaran dan menyasar semua lapisan masyarakat serta melanda hampir setiap pribadi maupun entitas manapun. Terperangah, syok dan tak dapat di tolak oleh setiap individu menjadi sebuah fakta tak terbantahkan.

Kini perubahan tatanan peradaban tersebut telah menjadi biasa dalam kehidupan keseharian kita, bahkan tak sedikit dari kita kini malah memuji kehadirannya.

Terlambatnya kita mengantisipasi realitas sosio ekonomi masyarakat telah menghadirkan arus disrupsi, pergeseran besar – besaran itu melahirkan penyakit yang tak kuasa kita tolak, bahkan oleh cerdik pandai maupun pendakwah. Fomo benar – benar mewabahi kita semua, kehadirannya menjauhkan kita semua dari nilai – nilai atau makna kehidupan (darurat makna)

Belum sempat terhindar dari fomo kini turbolensi sosial datang menghampiri kita semua tanpa terkecuali. Das sein & das sollen telah menciptakan sebuah ruang kosong yakni kesenjangan, inilah kemudian yang harus kita isi dengan nilai – nilai kehidupan.

Harus ada sebuah solusi agar keadaan (kesenjangan) saat ini dapat teratasi cepat. Visi Babel yang holistik harus kita letakkan pada beat (ketukan) dalam memainkan orkestra symphoni yang kami namai
“Mau dibawa kemana Babel saat ini” ?


Perjalanan yang cukup panjang telah diarungi provinsi Babel sejak berdiri di 20 November 2001lalu, berbagai cara telah dilakukan, cikar kanan cikar kiri tak terhitung jumlah dan bahkan pergantian nahkoda pun di lakukan secara berkala. Namun gelombang yang datang diluar rencana tahunan yang di kukuhkan dalam RPJMD, inilah kenyataan yang tak bisa kita pungkiri.

Penta helix yang diharapkan bisa menjawab berbagai tantangan tidak secara paripurna dijalankan karena egosentris penyelenggara pemerintahan, sering kali penyelenggara pemerintahan meremehkan masyarakat seraya berpendapat bahkan ide – ide besar yang cemerlang pasti berasal dari lingkaran kekuasaan. Namun lihat lah faktanya, lebih dulu masyarakat yang mampu menginterpretasi realitas sosio ekonomi dengan membangun pom mini. Ini pertanda gagasan cepat dan tepat dan dirasakan manfaatnya lahir dari masyarakat.
Dalam sektor pertambangan misalnya penambang tradisional telah beberapa hasta meninggalkan pemegang otorisasi penambangan soal cara menambang, penambang TI rajuk telah berevolusi dari stik kayu menjadi pipa besi, sedangkan PT Timah selaku pemegang otorisasi penambangan baru kira – kira 10 tahun setelah kemunculan TI rajuk baru sibuk merencanakan Ponton Isap Produksi (PIP).

Sekelumit fakta inilah kemudian yang diinterpretasi oleh Pondok Aspirasi Babel hingga akan mengadakan kegiatan diskusi publik dengan tema “Mau Dibawa Kemana Provinsi Bangka Belitung ini?”
Angkat topi atas karya kecil dengan hati yang besar yang coba diwujudkan oleh kawan – kawan Pondok Aspirasi Babel. Tanpa berniat menghakimi siapapun, tanpa menyalahkan siapapun serta tanpa mendiskriditkan siapapun dan hanya berharap mampu menggali kemudian menghimpun khasanah untuk lahirnya peta jalan menuju Babel yang lebih unggul adalah harapan dari kawan – kawan yang tergabung di Pondok Aspirasi Babel. Jauh dari itu semua Pondok Aspirasi menganggap kegiatan ini sangat – sangat penting hingga berharap narasumber pun memandang sama kegiatan ini.

Syukur alhamdulillah para calon Narasumber pun antusias untuk hadir dalam acara tersebut, semangat masyarakat yang diwakili Pondok Aspirasi Babel perlu dan harus di dukung demi Babel yang lebih unggul.

Sampaikan salam saya serta salam kenal dari saya Rektor UNIPER buat kawan – kawan Pondok Aspirasi Babel, baik atas nama pribadi maupun civitas UNIPER saya salut atas pergerakan dan kepedulian kawan – kawan yang tergabung dalam Pondok Aspirasi Babel terhadap kemajuan Babel, ujar pak Suhardi selaku rektor UNIPER saat perwakilan Pondok Aspirasi Babel manyampaikan surat permohonan menjadi narasumber.

Antusias peserta pun begitu besar untuk hadir dalam kegiatan diskusi publik tersebut, hal ini menandakan bahwa masyarakat menaruh perhatian serius pada kemajuan Babel. Jadi dak ko nanyak dalam diskusi publik kelak e, ujar Sinyu Pengkal pimpinan Kantor Berita Online (KBO) disela – sela obrolan dengan pimpinan Pondok Aspirasi memilih fokus membahas tata kelola dan tata niaga pertambangan timah, saat berkunjung ke kantor Berita Online Babel.

Pemerintahan yang tangkas harus hadir di Babel dengan mengedepankan kolaborasi besar hingga dapat menata kehidupan masyarakat secara maksimal.

Tuntutan masyarakat harus dijadikan birama dalam orkestrasi symphoni Babel hingga tuntunan dapat hadir sempurna ditengah masyarakat, akhirnya ruang hasil tabrakan dua kutub tersebut menjadi kanvas yang dapat diisi oleh seluruh masyarakat Babel.

PENULIS HAFIZ HANIF

banner 970x250 banner 970x250
banner 970x250 banner 970x250
error: Content is protected !!