Dicari: Tellie Gozelie Untuk Pangkalpinang

Oleh : AHMADI SOFYAN

Pangkalpinang,- CUKUP lama saya menulis ini dan tidak ada keberanian untuk mempublish nya. Sebab tulisan ini langsung menyangkut nama seseorang yang sudah lama saya kenal namun jarang sekali berinteraksi. Setelah berpikir lama, akhirnya saya nekad mempublikasikannya. Mengapa demikian? Karena saya punya keyakinan, tulisan ini akan dianggap aneh, dikira ada apa-apanya dan mungkin mengandung banyak persepsi. Tapi ya sudahlah… gas-kan aja, apalagi disaat gas lagi susah akibat peraturan dadakan Pak Menteri yang bikin susah rakyat.

banner 970x250

Memang, kebiasaan saya yang susah tidur, suka merenung seraya ngotak-ngatik otak, apalagi saat malam menjelang pagi di pondok kebun tepi sungai ditengah belantara, banyak hal yang kadangkala berputar dalam pikiran, termasuk memikirkan apa, mengapa, bagaimana harusnya dan siapa. Salah satunya berkaitan dengan kepemimpinan daerah, terutama Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kota Pangkalpinang.

Kemenangan rakyat yang ditandai dengan kemenangan Kotak Kosong di Kota Pangkalpinang mengharuskan kembali Pilkada di tahun 2025 ini. Kota Pangkalpinang sebagai Ibukota Provinsi adalah pintu gerbang, ikon dan pelabuhan pertama bagi semua orang yang menjajaki kakinya ke negeri ini. Tentu sudah seharusnya Pangkalpinang menjadi kota yang berkarakter. Sebab selama ini Pangkalpinang seperti sebuah kota tanpa karakter, tanpa ikon sehingga tak dapat menjadi kenangan dan perhatian penting bagi yang datang.

*Pangkalpinang dan Permasalahannya*

PERKEMBANGAN Kota Pangkalpinang dapat dikatakan lambat dan tak terukur. Sebab pembangunan serampangan yang disesuaikan dengan kehendak dan kepentingan sesaat seorang pemimpin tidak akan mampu menjadi legenda atau karakter kokoh bagi sebuah wilayah apalagi Ibukota Provinsi.

Tata kota yang semerawut, pasar tak teratur, trotoar beralih fungsi, kendaraan yang terus bertambah sedangkan jalan tetap itu-itu saja, investasi sunyi, mengatasi banjir yang tak pernah selesai, ruang ekspresi senyap sunyi, sungai rangkui yang merupakan ibu kandung Kota Pangkalpinang yang semakin tercemari dan tak pernah dihiraukan bak anak durhaka kepada sang ibunda, sampah yang tak terbenah, aset daerah yang tak cerdas dikelola, pendapatan daerah yang tak nambah, adalah deretan permasalahan atau “penyakit” yang sedang diderita Kota Pangkalpinang saat ini.

Melihat permasalahan Kota Pangkalpinang dulu dan saat ini yang tak nampak penyelesaian, tidak lepas dari kepemimpinan. Seseorang yang berkarakter kokoh dalam karya, prestasi dan latarbelakang kehidupannya nyata (bukan sosial media), akan memiliki kecerdasan lebih dalam sebuah ranah kepemimpinan. So, jika benar-benar ingin memajukan Kota Pangkalpinang, maka yang dibutuhkan kota ini sebetulnya bukanlah pemimpin yang pura-pura merakyat, berkonten ria cengangas cengenges di medsos agar dianggap gaul, bukan pula pemimpin yang memanfaatkan kemiskinan rakyat dengan rajin memberikan bantuan ini dan itu tapi hanya sesaat tanpa solusi tepat, bukan pula pemimpin yang pandai berpantun ria dan berpidato ditengah kerumunan ASN dan orang-orang yang dikondisikan, tidak pula pemimpin yang pintar mengemas kata berceramah ria. Tapi yang dibutuhkan adalah pemimpin yang memilki kekuatan networking (jaringan) berbagai sektor baik dalam maupun luar negeri, sehingga berduyun-duyun investor masuk ke Ibukota Provinsi Bangka Belitung ini.

Seringkali saya ungkapkan, bahwa permasalahan Kota Pangkalpinang hari ini, ibarat penyakit dan dokter, kita selalu salah memilih dokter. Ibaratnya kondisi penyakit dalam tapi yang kita pilih untuk ngobatin adalah dokter penyakit kulit. Ditambah lagi salah resep obat dan salah minum kadar obat, akhirnya permasalahan tak selesai, masalah semakin bertambah. Itulah terpikir oleh saya, siapa dokter yang dianggap tepat dan mampu mengobati berbagai jenis penyakit ini. Teringat saya kepada sahabat lama yang juga sudah lama tak berinteraksi, yaitu Tellie Gozalie.

*Mengapa Tellie Gozelie?*

Saya gak tahu apa yang dipikirkan oleh Tellie Gozelie jika ia tahu tulisan “nyeleneh” ini. Saya memperkirakan sahabat lama ini akan mengernyitkan dahi, tersenyum atau bahkan tertawa. Lantas ia nyeletuk: “Dasar Atok Kulop, paling suka bikin rame Bangka Belitung” seraya kembali berkonsep ria membangun Pulau Leebong yang konon begitu menawan dilakukan oleh mantan Anggota DPD RI 2 periode ini sehingga banyak wisatawan luar negeri yang datang menikmati keindahannya. Tapi saya janji tidak akan kirim ke dia tulisan ini, biarlah ia tahu dari orang lain. Sebab saya tak ada kepentingan apapun terhadap politik apalagi bisnis dari kawan lama ini.

Sosok Tellie Gozelie bukanlah orang baru di kancah politik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ia merupakan peraih suara terbanyak dalam pemilihan Anggota DPD RI dapil Babel pada periode 2009 – 2014. Ia juga kembali meraih suara yang sangat siginifikan pada periode ke 2 DPD RI periode 2014 – 2019. Selama saya mengenal sosok pembisnis sukses baik dalam maupun luar negeri ini, memiliki kemampuan dalam diplomasi sehingga sampai saat ini dikenal memiliki jaringan persahabatan baik politik maupun bisnis yang kuat di kancah nasional maupun di berbagai negara di Asia maupun Eropa. Beberapa kali pernah diskusi, pemikiran-pemikirannya sangat brilian dan memiliki kemampuan besar dalam kepemimpinan yang berkarakter. 2 periode ada di DPD RI, sayangnya tidak banyak terpublish apa yang sudah ia lakukan, tapi bagi saya sebagai kawan lama, saya cukup tahu bagaimana lobi-lobinya kepada Menteri, Dirjen, Pengusaha Kakap, Direksi BUMN dan sebagainya untuk Babel. Ketegasannya dalam debat bersama Menteri menunjukkan kelas dan kualitas dirinya. Itu yang pernah saya ketahui sedikit dari perjalanan Tellie Gozelie di DPD RI.

Mengapa saya kepikiran bahwa Pangkalpinang akan berubah serta berkarakter sehingga lebih maju jika dipimpin oleh Tellie Gozelie?

Ada beberapa faktor:

1. Putra daerah asli Negeri Serumpun Sebalai, bukan ujug-ujug dari luar menjual diri ke daerah kita untuk memimpin.

2. Sosoknya memiliki kemampuan dalam kepemimpinan dengan karakter yang khas.

3. Kemampuan diplomasi yang bagus ditingkat nasional maupun internasional.

4. Memiliki jaring yang kuat, baik politisi tingkat atas, birokrat, mapun pengusaha kakap.

5. Memiliki kemampuan finansial yang tak diragukan.

6. Dapat diterima kalangan Melayu maupun Tionghua.

7. Memiliki loyalis disetiap daerah di Bangka Belitung dari sejak ia duduk di DPD RI sehingga sangat mudah bagi dirinya untuk sekedar memenangkan kompetisi di Kota Pangkalpinang.

8. Memiliki kemesraan dan keintiman dengan banyak pengurus partai politik di tingkat atas.

9. Usia masih muda namun matang pengalaman dalam berbagai sektor, dan kaya pengalaman baik dalam maupun luar negeri.

Untuk kawan-kawan Partai Politik, walau mungkin tulisan remeh temeh dan “nyeleneh”, perlu anda-anda pertimbangkan sosok Tellie Gozelie dalam Pilkada 2025 ini. Sedangkan buat sahabatku Tellie Gozelie… tulisan ini semoga menyambung kembali interaksi kita yang sudah cukup lama tak bersua. Walau saya tahu bahwa mungkin anda terpikirkan pun tidak untuk memimpin Kota Pangkalpinang di Pilkada 2025 ini, tapi saya yakin 2025 ini ada sosok Tellie Gozelie dalam kancah pertarungan itu dan…….. memenangkannya.

*Salam Pertarungan!*

=====

*Ahmadi Sofyan*, _populer dengan panggilan *Atok Kulop( adalah penulis sekaligus pemerhati sosial budaya. Lebih dari 1.000 tulisannya dimuat di media online maupun cetak, serta 80-an bukunya sudah diterbitkan. Ia banyak menghabiskan waktunya di kebun tepi sungai di Desa Kemuja._

banner 970x250
banner 970x250 banner 970x250
error: Content is protected !!