BANGKA SELATAN,BABELKU.COM-Senin(10/02/2025) Persatuan Mahasiswa Junjung Besaoh (PMJB) kembali menggelar kegiatan NATAK PMJB 2025, sebuah perjalanan pengabdian yang menggabungkan eksplorasi, edukasi dan aksi nyata di tengah masyarakat desa.Tahun ini, mahasiswa PMJB hadir dengan semangat baru untuk berkontribusi dalam pembangunan desa serta mempererat hubungan dengan masyarakat lokal.
Kegiatan yang terlaksanakan pada tanggal 24 sampai dengan 31Januari 2025 Didesa Rias, Kecamatan Toboali, Bangka Selatan. Mengusung tema ” Menumbuhkan nilai-nilai edukasi serta rasa kepedulian terhadap kesadaran masyarakat dan pendidikan“, kegiatan bertujuan untuk tidak hanya menelusuri dan memahami potensi desa, tetapi juga memberikan dampak nyata melalui berbagai program pemberdayaan. Mulai dari pelatihan keterampilan bagi warga, edukasi untuk anak-anak, hingga aksi sosial dan lingkungan serta Nobar. semuanya dirancang agar membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Ketua pelaksana NATAK PMJB 2025, Gilang Ramanda Putra, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap desa-desa yang memiliki potensi besar untuk berkembang.
“Kami ingin menjadikan NATAK PMJB sebagai ajang belajar dan berbagi. Mahasiswa tidak hanya datang untuk mengamati, tetapi juga turun tangan membantu, memberikan edukasi, dan mengajak masyarakat bergerak bersama untuk kemajuan desa,” ujarnya.
Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa PMJB akan terlibat dalam berbagai aktivitas, seperti Sharring Of Charring bersama Pemuda, Gotong Royong, Ngajar anak-anak, NATAK UMKM, Bersih-Bersih Masjid, kegiatan isra Mikraj
Nabi muhammad Saw., Natak Sejarah, Senam Pagi, Perlombaan anak-anak, Seminar, Bedah Film, Sosialisasi pendidikan disekolah. Semua program diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dan mempererat hubungan antara mahasiswa dan warga setempat.
Kepala Desa dalam hal ini diwakili Sekretaris Desa , tempat berlangsungnya kegiatan, menyambut baik kehadiran mahasiswa PMJB.
“Muda-mudahan kegiatan NATAK yang sudah dilaksanakan dapat bermanfaat bagi masyarakat kami terutama aspek-aspek yang bisa meningkatkan pendapatan, kesehatan dan pembangunan yang ada di desa kami, sehingga kesejahteraan masyarakat semakin meningkat”harapnya
Dengan adanya kegiatan ini masyarakat Desa Rias mendapatkan wawasan baru. Dan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan motifasi kepada generasi muda di Desa untuk semakin maju.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan kegiatannya lebih menyentuh masyarakat di lapisan bawah, bukan hanya kegiatan yang bersifat seremoni atau terlalu formal, adik-adik mahasiswa, bisa mengagendakan kegiatan yang langsung di lapangan . Pada kesempatan ini kami mengucapkan trimakasih yang sebesar besarnya kepada adik-adik mahasiswa Persatuan Mahasiswa Junjung basaoh yang telah melaksanakan kegiatan PMJB NATAK SESON 5 di Desa Rias, muda-mudahan apa yang telah mahasiswa lakukan di Desa Rias mendapakkan Pahala di sisi Allah SWT. “tutup Sekdes Rias
Kemudian di kesempatan yang sama Ketua Umum PMJB saudara Ahmad Fauzi Antoko juga menyampaikan.
“Terima kasih kepada seluruh panitia yang telah berkontribusi sehingga kegiatan Pmjb natak season 5 Desa Rias kali ini bisa terwujud dan dapat berjalan dengan lancar hingga akhir kegiatan. Dan ucapan terima kasih juga kepada kepala Desa Rias beserta jajarannya dan seluruh masyarakat Desa Rias yang telah menerima kami dengan hangat dan terima kasih sudah banyak membantu dalam kegiatan natak season 5 ini. Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat apabila terdapat kata-kata kami yang menyakiti ataupun tingkah laku kami yang kurang enak dipandang kami mohon maaf yang sebesar-besarnya”, tutupnya
Dengan semangat eksplorasi, edukasi dan aksi nyata, NATAK PMJB 2025 diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan ini bukan sekadar perjalanan, tetapi juga bentuk pengabdian yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan mahasiswa itu sendiri.
Sebagai generasi penerus, mahasiswa PMJB terus membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal-hal kecil, dan desa menjadi ruang belajar yang tak ternilai bagi mereka yang ingin memahami arti sesungguhnya dari pengabdian.(Red)
