Babelku.com, Belitung Timur, 19 Maret 2025 – Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Belitung, Ivan Haidari, SH, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Belitung Timur (Beltim). Kunjungan ini merupakan hari pertama dari rangkaian agenda kerja yang bertujuan untuk menggali informasi dan mencari solusi terhadap berbagai permasalahan di sektor perdagangan dan lingkungan hidup.
Pada hari pertama kunjungannya, Ivan Haidari mendatangi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Beltim. Di Disperindag, ia disambut langsung oleh Kepala Dinas Disperindag Beltim, Ferry Irwan.
Dalam dialognya, Ivan Haidari menyoroti kewenangan OPD dalam mengatur harga bahan pokok seperti cabai dan bawang, serta mempertanyakan regulasi terkait pengelolaan kios milik Pemerintah Kabupaten Beltim yang disewakan kepada masyarakat.
“Apakah OPD memiliki kewenangan untuk mengatur harga kebutuhan pokok seperti cabai dan bawang? Dan apakah sudah ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengaturnya?” tanya Ivan Haidari.
Menanggapi hal tersebut, Ferry Irwan menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mencari solusi atas berbagai persoalan di pasar tradisional, khususnya terkait penyewaan kios yang kerap disalahgunakan oleh penyewa.
“Banyak penyewa kios yang kemudian menyewakan kembali kepada pihak lain. Jika hal ini terjadi, kami biasanya langsung memutus kontrak. Jika pelanggarannya cukup berat, kami menerapkan sanksi denda hingga Rp50 juta. Mungkin mekanisme ini juga bisa diterapkan di daerah lain,” ujar Ferry Irwan.
Lebih lanjut, Ferry Irwan mengapresiasi kunjungan kerja ini dan menegaskan bahwa Kabupaten Belitung dan Kabupaten Beltim memiliki tantangan yang serupa dalam tata kelola pasar tradisional.
“Kami berterima kasih atas kunjungan ini. Sebagai daerah satu rumpun di Pulau Belitung, kita menghadapi persoalan yang sama. Kunjungan ini menjadi kesempatan bagi kita untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan berbagai permasalahan,” tutupnya.
Kunjungan kerja ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan pengelolaan pasar tradisional dan regulasi tata kelola kios, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan pelaku usaha.(nining)
